4. Perancangan database secara
logik (data model
mapping)
a. Pemetaan (Transformasi data)
Transformasi yang tidak tergantung pada
sistem,
pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan
karakteristik yang spesifik atau hal–
hal khusus yang
akan diaplikasikan pada sistem manajemen
database
b.Penyesuaian skema ke DBMS
penyesuaian skema yang dihasilkan dari
tahap
Pemetaan untuk dikonfirmasikan pada bentuk
implementasi yang spesifik dari suatu
model data
seperti yang digunakan oleh sistem manajemen
database yang terpilih
|
5. Perancangan database secara
fisik
a. Response Time
Waktu transaksi database selama eksekusi untuk
menerima respon
b. Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh
database file dan struktur jalur pengaksesannya
c. Transaction Throughput
Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di
proses permenit oleh sistem database dan
merupakan parameter kritis dari sistem
transaksi
|
6.
Phase Implementasi Sistem Database
|
DBMS (Database Management Systems)
|
DBMS adalah perangkat
lunak yang menangani semua
pengaksesan database yang mempunyai fasilitas
membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara
basis data
|
BAHASA dalam DBMS
A.
Data Definision Language (DDL)
Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu
set dari
table yang disimpan dalam file khusus disebut
data
dictionary/directory.
|
B.
|
Data
Manipulation Language (DML)
Bahasa
yang memperbolehkan pemakai untuk akses
ataumemanipulasidatasebagaiyangtelah
diorganisasikan
sebelumnya dalam model data yang
tepat
Secara
dasar ada dua tipe DML :
1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan
dan
bagaimana untuk mendapatkannya contoh dbase
III, foxbase
2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai
untuk
menspesikasikan data apa yang dibutuhkan
tanpa
menspesifikasikanbagaimanauntuk
mendapatkannya. Contoh SQL, QBE.
|
FUNGSI DBMS
|
1.Data
Definition, DBMS harus dapat mengolah
pendefinisian
data
2.Data
Manipulation, DBMS harus dapat menangani
permintaan
dari pemakai untuk mengakses data
3.Data
Security & Integrity, DBMS harus dapat
memeriksa
security dan integrity data yang
didefinisikan
oleh DBA
|
4. Data Recovery & Concurency,
DBMS harus dapat
menangani kegagalan – kegagalan pengaksesan
database yang dapat disebabkan oleh sesalahan
sistem,
kerusakan disk, dsb
5.
Data Dictionary, DBMS harus menyediakan data
dictionary.
6.
Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari
semua fungsi seefisienmungkin
|
KOMPONEN DBMS
|
1.
Query Prosesor, komponen yang mengubah
bentuk query kedalam instruksi kedalam
database manager
2.
Database Manager, menerima query &
menguji eksternal & konceptual untuk
menentukan apakah record – record tersebut
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
kemudian database manager memanggil file
manager untuk menyelesaikan permintaan
3.
File manager, memanipulasi penyimpanan file
dan mengatur alokasi ruang penyimpanan
disk
|
4.DML
Prosessor, modul yang mengubah perintah DML
yang
ditempelkan kedalam program aplikasi dalam
bentuk
fungsi-fungsi
5.DDL
compiler, merubah statement DDL menjadi
kumpulan
table atau file yang berisi data dictionary /
meta
data
6.Dictionary
manajer, mengatur akses dan memelihara
data
dictionary
|
PERBEDAAN TRADITIONAL FILE
MANAGEMENT
(FMS) DENGAN DATABASE MANAGEMENTSISTEM
(DBMS)
|
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
|
1.Bersifat
program oriented
2.Bersifat
kaku
3.Terjadi
kerangkapan data dan tidak
keselarasan
data ( data inkonsistensi)
|
terjaminnya
|
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
|
1.
Bersifat data oriented
2.
Bersifat luwes/fleksible
3.
Kerangkapan data serta keselarasan data dapat
terkontrol
Keterangan :
Program
oriented “ Susunan data di dalam file , distribusi
data pada peralatan strorage, dan organisasi
filenya
dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi
dapat
menggunakan secara optimal “
Data
oriented “ Susunan data, organisasi file pada database
dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya
tanpa
mengganggu program aplikasi yang sudah ada
“.
|
ARSITEKTUR SISTEM DATABASE
|
Terbagi menjadi 3 tingkatan :
1.
Internal level yaitu menerangkan struktur penyimpanan
basisdata secara fisik dan organisasi file
yang
digunakan “
|
2.
|
konseptuallevelyangmenerangkansecara
menyeluruh
dari basisdata dengan menyembunyikan
penyimpanan
data secara fisik “
|
Ekternal
level yang menerangkan View basisdata dari
sekelompok
pemakai
|
3.
|
Arsitektur Sistem Database
|
Pemakai
A1
|
Pemakai
A2
|
Pemakai
B1
|
Pemakai
B2
|
Bahasa
Pemrograman
|
Bahasa
Pemrograman
|
Bahasa
Pemrograman
|
Bahasa
Pemrograman
|
Pandangan
Ekternal
si A
|
Pandangan
Ekternal
si B
|
Pemetaan
Konseptual
Ekternal dari A
|
Pemetaan
Konseptual
Ekternal dari B
|
Pandangan
Konseptual
|
DBMS
|
Pemetaan
Secara Internal
/Phisik
|
Penyimpanan
database level pandangan phisik/internal
|
DATA INDEPENDENCE
|
Merupakan
salah satu kelebihan sistem database
dimana
DBA dapat merubah struktur storage & stategi
akses
dalam pengembangan sistem database tanpa
mengganggu
program-program aplikasi yang sudah
ada.
|
2 TINGKAT DATA INDEPENDENCE
|
1.
Physical data independence yaitu perubahan internal
schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual
schema
2.
Logical data independence yaitu conceptual schema
dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema
|
ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA
INDEPENDENCE DITERAPKAN PADA
PENGELOLAAN
SISTEM DATABASE
|
1.
|
Database
Administrator dapat merubah isi, lokasi dan
organisasi
database tanpa mengganggu program
aplikasi
yang ada
Vendor
hardware & software pengelolaan data bisa
memperkenalkan
produk - produk baru tanpa
mengganggu
program - program aplikasi yang telah ada
Untuk
memudahkan perkembangan program aplikasi
Memberikan
fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA
demisecuritydanintegritasdata,dengan
memperhatikan
perubahan - perubahan kebutuhan user.
|
2.
|
3.
4.
|
ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA USER PADA DBMS DENGAN
PHYSICAL DATABASE,
|
USER KTERNAL
RECORD
|
OCCURENCE
|
USER
INTERFACE
|
DBMS
|
STORE
RECORD
OCCURENCE
|
STORE
RECORD INTERFACE
|
ACESS
METHOD
|
PHYSICAL
RECORD
OCCURRENCE
(BLOCK
|
PHYSICAL
RECORD INTERFACE
|
DATA
BAS E
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar