Saat pikiran tidak disini, kita memandang, tapi tidak melihat. Kita mendengar, tapi tidak mendengar, kita makan tapi tidak merasakan makanan kita.( "hasil seseorang tergantung pada perubahan pola pikir.")
Masalah memiliki akhir dan awalnya. Mengetahui apa yang awal dan yang akhir akan menuntun ke apa yang diajarkan ("Kalau kau tahu apa yang datang pertama dan yang akhir, maka kau dekat dengan Jalan.")
Ketulusan adalah awal dan akhir segalanya. Tanpa ketulusan tidak ada artinya. Orang yang kuat menghargai proses menjadi tulus.
.Jika kau tidak mengerti atau apa yang kau pelajari tidak mencapai tujuannya, jangan langsung meninggalkannya. Ketika ada yang kau selidiki, atau menyelidiki tapi tidak mengerti, jangan langsung meninggalkannya. Ketika ada sesuatu yang tidak bisa dicerna, atau dicerna tapi tidak jelas, jangan langsung meninggalkannya. Ketika ada sesuatu yang belum dikuasai, atau sudah dikuasai tapi belum menyeluruh, jangan langsung meninggalkannya.
Kau harus mempelajari dengan menyeluruh, menyelidiki dengan mendetil, mengungkapkan dengan hati-hati, mencerna dengan jelas dan melatihnya secara universal.
Ya, kekayaan menghiasi rumah dan kebajikan menghiasi orang. Pikiran luas dan tubuh lega. Jadi orang yang kuat harus berpikir dengan tulus.
Budidaya orang tergantung pada perbaikan pikirannya, jika seorang pria dipengaruhi nafsu maka dia tidak akan benar dalam perbuatannya.
Berada di rumah yang luas di dunia, berada di tempat yang benar di dunia, dan berjalan di jalan yang agung di dunia, kalau orang itu menginginkan jabatan, dan melakukan yang ia pelajari demi kepentingan orang banyak, itu adalah kakarteristik orang yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar